Sifat-Sifat Huruf Hijaiyah Lengkap dengan Contohnya

By | 09/08/2017

Bab ini menerangkan tentang Sifat-sifat huruf hijaiyah/Sifatul huruf hijaiyah lengkap dengan contohnya.

Mencakup tentang pengertian, macam-macamnya, sifat lazim, jahr, hams, syiddah, rakhawah, tawassuth, isti’la’, istifal, shafir, qalqalah, dan lain-lain.

A. Pengertian Sifat –sifat Huruf
Sifat menurut bahsa adalah sesuatu yang melekat atau menetap pada sesuatu yang lain. Sedang yang dimaksud sesuatu yang lain adalah huruf-huruf hijaiyah. Adapun menurut pengertian istilah, sifat adalah :

اَلصِّفَةُهِىَ كَيْفِيَّةٌعَارِضَةٌلِلْحَرْفِ عِنْدَحُصُوْلِهِ فِى الْمَخْرَجِ مِنَ الْجَهْرِوَالرَّخَاوَةِوَالْهَمْسِ وَالشِّدَّةِونَحْوِهَا

“Sifat adalah cara baru bagi keluarnya huruf ketika sampai pada tempat keluarnya, baik berupa jahr, Rakhawah, Hams, Syiddah dan sebagainya.”

Pada pengertian tersebut, tampak bahwa sifat-sifat huruf hijaiyah selalu dikaitkan dengan makhrajnya, mengingat makhraj huruf merupakan standar untuk penentuan sifat dari huruf hijaiyah. Antara sifat dan makhrajnya huruf saling terkait. Makhraj huruf tidak akan tampak jika sifat hurufnya tidak dikeluarkan secara benar. Sebaliknya, sifat huruf tidak akan tepat selama tidak mengenai tempat keluarnya.

Baca juga: Bab makharijul huruf/tempat keluarnya huruf hijaiyah

B. Tujuan Mempelajari Sifat-sifat huruf
Sangat penting mengetahui sifat-sifat huruf hijaiyah, sebab dengan mengetahui sifat-sifat itu maka pembaca dapat melafalkan huruf hijaiyah dengan baik, serta menghindari kekaburan antara pembacaan huruf satu dengan huruf yang lain. Misalnya antara membaca huruf “syin” dengan “sin”, “dal” dengan “dzal”, dan sebagainya.

C. Macam-macam Sifat Huruf
Sifat-sifat yang melekat pada huruf hijaiyah mempunyai dua bagian, yaitu :

1. Sifat lazim ( اَللَّازِمْ ), sifat-sifat yang tetap dalam masing-masing huruf hijaiyah. Sifat ini selamanya konstan (tetap), tidak pernah berubah-ubah selama huruf tersebut digunakan. Untuk sifat lazim ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Sifat yang mempunyai lawan ( ذَوَاتُ الْاَضْدَادِ ), misalnya :

  • Jahar lawannya Mahmus
  • Syiddah lawannya Rakhawah
  • Tawassuth bandingan antara Syiddah dan Rakhawah
  • Isti’la’ lawannya Istifal
  • Ithbaq lawannya Infitah
  • Idzlaq lawannya Ishmat

b. Sifat yang tidak mempunyai lawan ( لَاضِدَّلَهَا ), misalnya :
Shafir, Qalqalah, Lein, Inhiraf, Takrir, Tafasysyi, I’tithalah, Ghunnah.

2. Sifat ‘Aridh ( اَلْعَارِضْ ), sifat-sifat yang baru ada ketika huruf-huruf hijaiyah itu bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Sifat ini tidak menetap dan selalu berubah menurut perubahan huruf yang ditemui.

Pada sifat kedua ini merupakan ruang lingkup ilmu tajwid, karena yang dimaksud sifat-sifat itu adalah seperti bacaan Izhar, Idgham, iqlab, ikhfa’, mad tafkhim, tarqiq, wakaf, ibtida’, saktah, sukun, syakal, atau harakat, dan sebagainya.

Pada bahasan kali ini penulis akan menerangkan sifat yang Lazim, sedangkan untuk sifat ‘Aridh akan dibahas secara rinci pada bagian tersendiri pada artikel selanjutnya.

Sifat-sifat yang mempunyai lawan

1. Jahar ( اَلْجَهْرُ ) lawan Mahmus
Jahar dalam arti bahasa adalah tampak atau terang.
Sedangkan dalam pengertian istilah adalah membunyikan huruf tertentu tanpa berdesis (tidak berhembus). Huruf yang bersifat jahar sebanyak 19 huruf, yang terkumpul pada bait berikut ini :

عَظُمَ وَزْنُ قَارِئٍ ذِىْ غَضٍّ جِدٍّ طَلَبَ

Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1  ز  زَ زِ زُ  , بَزْ بَزَّ
2  ج  جَ جِ جُ , بَجْ بَجَّ
3  ظ  ظَ ظِ ظُ , بَظْ بَظَّ

2. Mahmus ( اَلْمَهْمُوْسْ ) lawan Jahar
Mahmus dalam arti bahasa berarti samar atau tidak terang.
Sedangkan dalam arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan berdesis (bernafas). Huruf Mahmus ada 10 macam, sebagaimana dalam rumus berikut ini:

فَحَثَّهُ شَخْصٌ سَكَتْ

Contoh :

No Huruf Cara Membunyikan
1 ش شَ شِ شُ , بَشْ , بَشَّ
2 ص صَ صِ صُ , بَصْ , بَصَّ
3 ف فَ فِ فُ , بَفْ , بَفَّ

Semua huruf mahmus tersebut dapat dibaca mahmus, baik mati ( sukun ) maupun hidup, kecuali huruf kaf dengan ta’ yang hanya dibaca mahmus ketika mati.

3. Syiddah ( اَلشِّدَّةْ ) lawan Rakhawah
Syiddah menurut bahasa mempunyai arti kuat.
Sedangkan dalam arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan suara tertahan atau dihentikan, dan huruf itu tampak sekali jika dimatikan (sukun). Huruf yang bersifat syiddah terdafat 10 macam, sebagaimana tertera dalam rumus berikut:

اَجِدُ قَطُّ بَكَتْ

Contoh :

No Huruf Cara Membunyikan
1 ق قَ قِ قُ , بَقْ , بَقَّ
2 ك كَ كِ كُ , بَكْ , بَكَّ
3 ت تَ تِ تُ , بَتْ , بَتَّ

4. Rakhawah ( اَلرَّخَاوَةْ ) lawan Syiddah
Rakhawah atau Rikhwah dalam arti bahasa berarti lunak atau kendor.
Sedangkan dalam arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan suara lepas tidak tertahan.
Adapun hurufnya sebanyak 16 huruf, sebagaimana dalam bait berikut ini:

خُذْغَثَّ حَظٍّ فَضًّ شُوْصٍ زَيَ سَاهٍ

Contoh :

No Huruf Cara Membunyikan
1 ص صَ صِ صُ , بَصْ , بَصَّ
2 ض ضَ ضِ ضُ , بَضْ , بَضَّ
3 ظ ظَ ظِ ظُ , بَظْ , بَظَّ

5. Tawassuth ( اَلتَّوَسُّطْ ) bandingan antara syiddah dan rakhawah
Tawassuth dalam arti bahasa berarti tengah-tengah.
Sedangkan menurut istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan cara antara ditahan dan dilepas (tengah tengah). Hurufnya sebanyak 5 macam, sebagaimana dalam rumus berikut:

لِنْ عُمَرُ 

Contoh :

No Huruf Cara Membunyikan
1 ع عَ عِ عُ , بَعْ , بَعَّ
2 م مَ مِ مُ , بَمْ , بَمَّ
3 ل لَ لِ لُ , بَلْ , بَلَّ

6. Isti’la’ ( اَلْاِسْتِعْلاَءْ ) lawan Istifal
Isti’la’ menurut arti bahsa berarti naik atau terangkat.
Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut, sehingga dengan cara itu suara menjadi lebih tebal. Huruf yang bersifat Isti’la’ ini terdapat 7 macam, sebagaimana terdapat pada rumus berikut:

خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ

Contoh :

No Huruf Cara Membunyikan
1 خ خَ خِ خُ , بَخْ , بَخَّ
2 ض ضَ ضِ ضُ , بَضْ , بَضَّ
3 ظ ظَ ظِ ظُ , بَظَّ

7. Istifal ( اَلْاِ سْتِفَالْ ) lawan isti’la’
Istifal menurut arti bahasa berati turun.
Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan menurunkan pangkal lidah kedasar mulut , sehinga suara menjadi lebih ringan. Huruf istifal sebanyak 22 huruf, sebagaimana dalam bait berikut ini:

ثَبَتَ عِزٌّ مِنْ يُجَوِّدُ حَرْفَهُ اِذْسَلَّ شَكَاءُ

Contoh :

No Huruf Cara Membunyikan
1 ث ثَ ثِ ثُ , بَثْ , بَثَّ
2 م مَ مِ مُ , بَمْ , بَمَّ
3 ش شَ شِ شُ , بَشْ , بَشَّ

Karena itu sifat isti’la’ pada saatnya menjadi tafkhim (tebal) dan huruf yang bersifat istifal menjadi tarqiq (tipis).

8. Ithbaq (اَلْاِ طْبَاقْ ) lawan Infitah
Ithbaq menurut arti bahasa berarti melekat.
Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan lida melekatkan lidah pada langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf atau melengkungkan keliling lidah ke langit-langit yang menjadikan suara huruf lebih tebal. Huruf yang bersifat ithbaq sebanyak 4 macam, yaitu : صَضْطَظَ
Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 ص صَ صِ صُ , بَصْ , بَصَّ
2 ض ضَ ضِ ضُ, بَضْ , بَضَّ
3 ط طَ طِ طُ , بَطْ , بَطَّ

Huruf Ithbaq merupakan bagian huruf isti’la’, sehinga cara membunyikan pun sama. Namun untuk huruf isti’la’ yang tergolong huruf ithbaq maka cara membunyikan lebih tebal dari huruf-huruf isti’la’ yang bukan tergolong ithbaq .

Dengan demikian huruf isti’la’ dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
a. Paling atas terangkatnya, sehingga suaranya paling besar, hal itu apabila hurufnya berbaris dhammah. Contoh:

اَلْمَغْضُوْبِ     ضُ, خُ, طُ, قُ

b. Agak terangkat ke atas, sehingga suaranya besar secara wajar, hal itu apabila hurufnya berbaris fathah. Contoh:

اَلظَّالِمِيْنَ     ضَ, قَ, ظَ, غَ

c. Agak diturunkan kedasar mulut, sehingga suaranya agak kecil, hal itu apabila hurufnya dimatikan (sukun). Contoh :

يَغْلِبُوْنَ     اَظْ, اِضْ, اُخْ, اَغْ 

d. Paling bawah didasar mulut, sehingga suaranya paling kecil, hal itu apabila hurufnya dikasrah. Contoh:

  ِاَلْمُتَّقِيْنَ     غِ , ضِ , خِ , ظ

9. Infitah ( الاِنْفِتَاحُ ) lawan ithbaq
Infitah dalam arti bahasa adalah terbuka.
Sedangkan menurut istilah adalah menyembunyikan huruf tertentu dengan lidah merenggang dari langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf atau tidak melengkungkan keliling lidah ke langit-langit, sehingga suara menjadi kecil. Huruf yang bersifat infitah sebanyak 25 huruf, yang tersimpan dalam bait:

مَنْ اَخَذَ وَجَدَ سَعَةً فَزَكَا حَقُّ لَهُ شُرْبُ غَيْثٍ

Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 خ خَ , خِ , خُ , بَحْ بَحَّ
2 غ غَ , غِ , غُ , بَغْ بَغَّ
3 ك كَ , كِ , كُ , بَكْ , بَكَّ

Pada huruf-huruf infitah terdapat huruf Qaf, Ghain, dan Kha’, yang ketiganya termasuk huruf isti’la’, maka cara membunyikannya harus lebih besar daripada huruf infitah yang lain. Dengan demikian, huruf hijaiyah dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

a. Terbesar, yaitu semua huruf hijaiyah, termasuk huruf isti’la’ dan ithbaq misalnya huruf : ص , ض , ط , ظ

Contoh: اَلضَّالِّيْنَ , اَلظَّالِمِيْنَ

b. Besar , yaitu semua huruf hijaiyah, termasuk huruf isti’la’ dan infitah misalnya huruf : خ , غ , ق

Contoh: اَلصَّاخَّةْ , اَلتَّقْوٰى

c. Kecil, yaitu semua huruf hijaiyah, yang bersifat infitah, selain yang termasuk isti’la’ dan ithbaq.

Contoh: يَعْلَمُوْنَ , يَفْعَلُوْنَ

10. Idzlaq ( الاِذْلَاقْ ) lawan Ishmat
Idzlaq menurut arti bahasa berarti ujung.
Sedangkan menurut arti secara istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan mengeluarkannya dari ujung lidah atau ujung bibir supaya cepat dan lancar terucapkan. Huruf idzlaq ini sebanyak 6 macam sebagaimana terkumpul dalam rumus: فِرْ مِنْ لُبٍّ

Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 ل لَ , لِ , لُ , بَلْ بَلَّ
2 ف فَ , فِ , فُ , بَفْ بَفَّ
3 ر رَ , رِ , رُ , بَرْ بَرَّ

11. Ishmat ( الاِصْمَاتُ ) lawan idzlaq
Ishmat menurut arti bahasa berarti menahan atau diam.
Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan tidak lancar/cepat. Karena huruf tersebut tidak bertempat di ujung lidah atau ujung bibir. Huruf Ishmat sebanyak 23 macam, sebagaimana dalam bait berikut ini:

جَزُّ غِشٍّ سَاخِطٍ صَدَّ ثِقَةٍ اِذْ وَعَظَهٗ يَحُضُّكَ

Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 س سَ سِ سُ بَسْ بَسَّ
2 هـ هَـ هِـ هُـ بَهْ بَهَّ
3 ذ ذَ ذِ ذُ بَذْ بَذَّ

 

Sifat-sifat yang tidak mempunyai lawan

Sifat lazim yang tidak mempunyai lawan terdapat 8 macam, yaitu:

1. Shafir ( الصَّفِيْرُ )
Shafir menurut arti bahasa berarti siul atau seruit. Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan bersiul (berdesis antara dua buah bibir).
Huruf yang bersifat shafir ada 3 macam, yaitu: صَـزَسَ

Antara shafir dan mahmus hampir sama, bedanya hanya lebih kuat atau tidaknya. Cara mengucapkan shafir dikuatkan melebihi cara mengucapkan mahmus yang sekedar berdesis. Karena itu, huruf shafir dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Shafir Kubra, yaitu sifat shafir yang besar, yang terdapat pada huruf za’. Contoh : الزَّبُوْرُ , الزُّخْرُفْ
b. Shafir Wustha, yaitu sifat shafir yang tengah-tengah, yang terdapat pada huruf shad. Contoh: صَادِقِيْنَ , صَائِمُوْنَ
c. Shafir Shughra, yaitu sifat shafir yang kecil yang terdapat pada huruf sin. Contoh: بِسْمِ اللهِ , سَلَامُ

2. Qalqalah ( اَلْقَلْقَلَةُ )
Qalqalah menurut arti bahasa berarti goncang. Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan melebihkan atau mengguncangkan pada makhrajnya sehingga terdengar pantulan suara yang lebih kuat, huruf yang bersifat qalqalah sebanyak 5 yang terkumpul pada rumus: قَطْبُ جَدٍّ
Contoh :

No Huruf Cara Membunyikan
1 ط طَ طِ طُ بَطْ بَطَّ
2 د دَ دِ دُ بَدْ بَدَّ
3 ج جَ جِ جُ بَجْ بَجَّ

Huruf yang bersifat qalqalah dibagi menjadi 2 macam, yaitu Qalqalah Kubra dan Qalqalah Shughra.
Qalqalah Kubra adalah bacaan qalqalah yang besar. Sedangkan dalam arti istilah adalah huruf qalqalah itu mati (sukun) di ujung kalimat. Atau dengan kata lain bunyi mati huruf itu baru datang sesudah diwakafkan.

Contoh:
زَوْجٍ بَهِيْجٍ  Dibaca  زَوْجٍ ۢ بَهِيْجْ

اُولُوا اْلاَلْبَابِ   Dibaca   اُولُوا اْلاَلْبَابْ

بِاْلقِسْطِ   Dibaca   بِاْلقِسْطْ

Sedangkan Qalqalah Shugra adalah qalqalah kecil. Menurut arti istilah adalah apabila bacaan (huruf) qalqalah itu mati ditengah-tengah kalimat. Dengan kata lain, matinya huruf qalqalah itu merupakan bawaan asal bukan karena diwakafkan.

Contoh :
يَقْطَعُ   Dibaca   يَقْطَعُ

بِاْلعَدْلِــ   Dibaca   بِاْلعَدْلِــ

يَجْعَلُوْنَ    Dibaca    يَجْعَلُوْنَ

يَطْمَعُ    Dibaca   يَطْمَعُ

3. Lien/Layyin ( اَلّلِيْنُ )
Lien atau bisa disebut Layyin menurut arti bahasa adalah lunak. Sedangkan dalam arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan lunak tanpa paksaan. Huruf lien terdapat dua macam, yaitu: ي و
Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 ى ْاَى
2 و ْاَو

Ketentuan ini berlaku jika huruf lien jatuh setelah harakat fathah, dan cara membacanya sepanjang 2 ketukan (1 alif).

4. Inkhiraf ( الاِنْحِرَافُ )
Inhiraf menurut arti bahasa berarti condong. Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan mencondongkan huruf pada makhrajnya sendiri pada makhraj huruf yang lain. Karena itu, dalam melafalkannya lidah harus dilenturkan. Hurufnya ada dua macam yaitu : لــ , ر

Lam condong keluar atau ke ujung lidah, sedangkan Ra’ condong ke dalam serta sedikit keluar lam.
Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 لـــ ْلَ لِ لُ بَلْ بَلَّ
2 ر ْرَ رِ رُ بَرْ بَرَّ

5. Takrir ( التَّكْرِيْرُ )
Takrir dalam arti bahasa berarti mengulangi. Sedangkan menurut istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan menggetarkan ujung lidah, sehingga huruf tersebut terdengar tergentas dan getarnya itu cukup dua getaran, jangan sampai berlebihan. Huruf takrir adalah : ر
Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 ر رَ رِ رُ بَرْ بَرّ

6. Tafasysyi ( التَّفَشِّى )
Tafasysyi menurut arti bahasa adalah meluas atau tersebar. Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan menyebarkan angin dalam mulut ketika mengucapkan hurufnya. Adapun huruf tafasysyi hanya : ش
Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 ش شَ شِ شُ بَشْ بَشَّ

Dalam proses pengucapan tafasysyi dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Tafasysyi Kubra, jika syinnya ditasydid. Contoh:  الشَّهِيْدُ , الشَّيْطَانُ
b. Tafasysyi Wustha, jika syinnya dimatikan (sukun). Contoh:  تَشْتَرُوْا , اَشْرَكَ
c. Tafasysyi shughra, yaitu apabila syinnya difathah, dhommah atau kasrah. Contoh:  شَرِيْكٌ , شُهَدَاءُ , شِمَالٌــ

7. Isthithalah ( الاِسْتِطَالَةُ )
Isthithalah menurut arti bahasa berarti memanjangkan. Sedangkan menurut istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan memanjangkan suaranya dari permulaan tepi lidah hingga penghabisan lidah (sampai bersambung dengan makhraj lam), huruf isthithalah hanya : ض

Dan huruf inilah huruf yang paling sulit diucapkan, sehingga Nabi SAW bersabda :”Aku orang yang paling fasih (benar) dalam mengucapkan dhad.”
Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 ض ضَ ضِ ضُ بَضْ بَضَّ

8. Ghunnah ( الغُنَّةْ )
Ghunnah dalam arti bahasa berarti berdengung. Sedangkan arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan mendengungkan suara yang keluar dari pangkal hidung. Huruf ghunnah yaitu: م ن baik hidup maupun mati, yang idzhar, ikhfa’ maupun idgham.

Ghunnah merupakan sifat yang tetap bagi kedua huruf tersebut, hanya saja ketika ditasydid lebih kuat daripada ketika idgham, ketika idgham lebih kuat daripada ketika sukun, sedang ketika sukun lebih kuat daripada ketika hidup.
Contoh:

No Huruf Cara Membunyikan
1 م مَ مِ مُ اَمْ اَمَّ
2 ن نَ نِ نُ اَنْ اَنَّ

Sampai disini bab yang menjelasan tentang Sifat-sifat huruf hijaiyah. Mudah-mudahan kita jadi mengerti dari sifat huruf tersebut. Memahami bagaimana cara membunyikannya. Mengetahui mana yang sifat hurufnya tetap dan tidak berubah, kebalikan dari jahr ataupun hams, dan mengetahui sifat-sifat huruf yang tidak mempunyai lawan.

29 thoughts on “Sifat-Sifat Huruf Hijaiyah Lengkap dengan Contohnya

  1. Ahmad Malekki

    mohon untuk digunakan sebagai bahan rujukan dan bacaan

    Reply
  2. Arief

    Mohon ijin kopy buat belajar baca huruf ijaiyah

    Reply
  3. Abdullah

    Izin menyalin untuk bahan pembelajaran . Jazakumullah khaira jaza

    Reply
  4. Leli

    Mohon izin menyalin untuk bahan pembelajaran . Jazakumullah khaira ahsanal jaza’

    Reply
  5. ISHAK B HAMAT

    Izin menyalin untuk bahan pembelajaran . Jazakumullah khaira jaza

    Reply
  6. abu ukasyah

    afwan (sedikit sharing) untuk qolqolah kubra bukan hny mati diujung kalimat atau diwakafkan saja tapi termasuk juga huruf qolqolah yang bertasydid diakhir kalimat atau diwakafkan. baarokallahu fiikum

    Reply
  7. siron

    Izin buat referensi nggeh.. Jazakumullahu khoiron

    Reply
  8. Eva Mitrawati

    Bismillah, jazakumullahu khairan admin /ustadz. Untuk sifat Rakhawah itu hanya 16 huruf kah? Bagaimana dengan ر ع ل ه ن?

    Reply
  9. Eva Mitrawati

    Alhamdulillah sudah paham, ternyata yg bukan syiddah dan bukan rokhowah itu masuknya ke bainiyah.

    Reply
  10. Fatima Azzahra

    Terima kasih atas artikelnya( ╹▽╹ )

    Reply
  11. muhammad

    Assalamualaikum wr.wb
    Izin menyalin jakumullah khoiron

    Reply
  12. sonhadji

    Alhamdulillaahi
    Allaah pertemukan kami dengan Link ini.
    terimakasih ustad-ustad yg telah membagikan ilmunya
    semoga barokah

    Mohon ijin utk meng Copy – Untuk pembelajaran Tahsin>

    Alangkah baiknya ada referensi yg dirujuk
    wassalam sonhadji

    Reply
  13. muhammad azhar

    assalaamualaikum
    izin meynyalin sebagian materi
    جزاك الله خيرا

    Reply
  14. Asysyifaa

    Bismillah
    Mohon izin save dan share, jazakumullahu Khairan

    Reply
  15. Assalamualaikum wr.wb Izin menyalin jakumullah khoiron

    assalamualium

    Reply
  16. harianto

    Assalamualaikum wr.wb
    Izin menyalin jakumullah khoiron

    Reply
  17. Wulan Sari Hidayat

    alhamdulillah izin salin, Artikel yang sangat bermanfaat penjelasanya lengkap banget buat pembelajaran.
    izin bertanya apa Artikel untuk sifat Aridh sudah ada?

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *