Hukum Nun Mati dan Tanwin (Penjelasan Rinci dan Lengkap)

By | 19/08/2017

Hukum Nun Mati dan Tanwin – Bab kali ini menjelaskan tentang pengertian nun mati dan tanwin, hukum-hukum bacaan ketika nun mati dan tanwin bertemu dengan huruf hijaiyah: izhar, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, ikhfa’, iqlab, izhar kilmi, izhar wajib beserta dengan contoh bacaannya.

A. Pengertian Nun Mati dan Tanwin
Nun mati disebut juga nun sakinah. Sedang yang dimaksud dengan nun mati adalah nun yang tidak berbaris, ia menggunakan harakat sukun sehingga nun itu tidak dapat dibunyikan kecuali diawali huruf lain. Contoh : عِنْدَ يَنْمُوْا

Sedangkan yang dimaksud dengan tanwin adalah nun mati yang bertempat di akhir isim (kata benda) yang terlihat apabila dibaca washal (sambung dengan kata lain) dan hilang ketika ditulis (diwakafkan).

Jadi pada dasarnya tanwin itu bermula dari nun mati yang kelihatan dalam bahasa lisan dan hilang dalam bahasa tulisan. Contoh :

سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ Dibaca سَمِيْعُنْ عَلِيْمُنْ
سَلَامًا تَامّاً Dibaca سَلَامَنْ تَامَّنْ

Dari pengertian di atas, tampak bahwa antara nun mati dan tanwin mempunyai persamaa dan perbedaan. Persamaannya yaitu terletak pada huruf nun-nya yang mati. Sedangkan perbedaaanya yaitu: nun mati tampak jika diucapkan maupun ditulis, dan tanwin hanya tampak nun-nya ketika diucapkan bukan ditulis.

Baca juga: Pengenalan dasar-dasar huruf hijaiyah

B. Hukum Nun Mati dan Tanwin
Nun mati atau tanwin yang bertemu salah satu huruf hijaiyah, mempunyai dampak hukum tersendiri dalam bacaaanya. Ada yang dibaca terang (izhar), memasukkan (idgham), menukar atau berubah (iqlab ) dan menyembunyikan (ikhfa’). Dari dampak tersebut, maka bila ada nun mati atau tanwin bertemu huruf hijaiyah mempunyai 4 hukum, yaitu:

  1. Izhar (اِظْهَارْ )
  2. Idgham ( اِدْغَامْ )
  3. Iqlab ( اِقْلَابْ )
  4. Ikhfa’ ( اِخْفَاءْ )

Kelima cara bacaan itu akan diterangkan satu persatu secara rinci sebagai berikut:

1. Bacaan Izhar
a. Pengertian Izhar
Muhammad Mahmud menyatakan bahwa dalam arti bahasa, izhar berarti : اَلْبَيَانْ yakni terang, jelas, tampak. Sedangkan menurut istilah adalah:

الإِظْهَارُ هُوَ إِخْرَاجُ كُلِّ حَرْفٍ مِنْ مَخْرَجِهِ مِنْ غَيْرِ غُنَّةٍ
“Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya tanpa disertai berdengung”

Pengertian itu menjelaskan agar cara membaca nun mati atau tanwin jelas dan terang, tanpa disertai dengung jika bertemu dengan huruf izhar.

b. Huruf-huruf izhar
Huruf izhar ada 6 macam, keenam huruf itu disebut huruf halqi ( الحَلْقِي ), karena makhraj huruf izhar pada halqi (tenggorokan). Adapun huruf-huruf halqi adalah : ء هـ ح خ ع غ . Dengan keenam huruf itu pula, maka bacaan ini bisa disebut dengan izhar halqi. ( اِظْهَارْ حَلْقِي )
Contoh :

No Tertulis Dibaca Sebab
1 يَنْئَوْنَ يَنْئَوْنَ ن bertemu ء
2 كُلٌّ اٰمَنَ كُلّنْ اٰمَنَ ـــٌـ bertemu ء
3 يَنْهَوْنَ يَنْهَوْنَ ن bertemu ه
4 قَوْمٍ هَادٍ قَوْمِنْ هَادِنْ ـــٍــ bertemu ه
5 مِنْ عِلْمٍ مِنْ عِلْمٍ ن bertemu ع
6 جَنَّةٍ عَالِيَةٍ جَنَّتِنْ عَالِيَتِنْ ــــٍــ bertemu ع
7 مِنْ غِلٍّ مِنْ غِلٍّ ن bertemu غ
8 عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ عَزِيْزُنْ غَفُوْرُنْ ـــٌـ bertemu غ
9 وَانْحَرْ وَانْحَر ن bertemu ح
10 حَمِيْمٌ حَمِيْمًا حَمِيْمُنْ حَمِيْمَنْ ـــٌـ bertemu ح
11 مِنْ خَيْرٍ مِنْ خَيْرِنْ ن bertemu خ
12 نِدَآءً خَفِيًّا نِدَآءَنْ خَفِيَّنْ ـــًــ bertemu خ

2. Bacaan Idgham
a. Pengertian Idgham
Menurut Muhammad Mahmud, idgham dalam arti bahasa berarti: إِدْخَالُ الشَّيْئِ فِى الشَّيْئِ  (Memasukkan sesuatu pada sesuatu). Arti ini jika dikembangkan berarti memasukkan huruf nun mati pada idgham.

Sedangkan dalam arti istilah idgham berarti:

الاِدْغَامُ هُوَ اِلْتِقَاءُ حَرْفٍ سَاكِنٍ بِمُتَحَرِّكٍ بِحَيْثُ يَصِيْرَانِ حَرْفًا مُشَدَّدًا
“Pertemuan huruf yang mati dengan huruf yang hidup sehingga kedua huruf itu menjadi satu huruf yang ditasydid”.

Dari pengertian diatas, tampak bahwa cara membaca bacaan idgham adalah memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf-huruf idgham, dan seakan-akan kedua huruf itu menjadi satu. Seperti huruf-huruf yang ditasydid walaupun asal kedua huruf ini tidak bertasydid.

b. Huruf-huruf Idgham
Huruf idgham ada 6 macam, yang terkumpul pada rumus : يَرْمِلُوْنَ

sehingga jika ada nun mati dan tanwin bertemu salah satu keenam huruf tersebut, maka nun mati dan tanwin tersebut harus dimasukkan padanya. Keenam huruf itu ada yang dibaca mendengung ada yang tidak, karena itu idgham terbagi menjadi dua macam.

c. Pembagian Idgham

  1. Idgham Bighunnah (ادغام بغنة )
  2. Idgham Bilaghunnah ( ادغام بلاغنة )
  • Idgham bighunnah sebagaimana dalam pengertian di atas, adalah membunyikan nun mati atau tanwin dengan memasukkan pada huruf idgham bighunnah, yaitu : يَنْمُوْ (ya’, nun, mim, wawu) disertai mendengung. Cara membunyikannya harus memasukkan nun mati atau tanwin pada keempat huruf tersebut:
    Contoh:
No Tertulis Dibaca Sebab
1 مَنْ يَقُوْلُ مَيْ يَقُوْلُ ن bertemu ى
2 بَرْقٌ يَجْعَلُوْنَ بَرْقُىْ يَجْعَلُوْنَ ــٌـ bertemu ى
3 عَنْ نَفْسٍ عَنْ نَفْسنْ ن bertemu ن
4 حِطَّةٌ نَغْفِرْلَكُمْ حِطَّتُنْ نَغْفِرْلَكُمْ ــٌـ bertemu ن
5 مِنْ مَالــٍ مِمْ مَالــنْ ن bertemu م
6 مَاءٍ مُصَفًّى مَائِمْ مُصَفّنْ ـــٍــ bertemu م
7 مِنْ وَالٍــ مِوْ وَالٍــ ن bertemu و
8 يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةْ يَوْمَئِذوْ وَاهِيَةْ ـــٍــ bertemu و

Dan hukum bacaan idgham bighunnah mempunyai syarat yaitu: harus terjadi dalam dua kalimat. Maksudnya antara nun mati dan tanwin harus terpisah dengan huruf idgham bighunnah.

Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, yaitu nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham bighunnah dalam satu kalimat, maka cara membacanya terang (izhar). Ulama tajwid menyebutkan dengan istilah izhar kilmi ( اظهار كلمى ), karena kejadian izhar berdasarkan satu kalimat. Atau disebut izhar wajib ( اظهار واجب ) karena sangat wajib meng-izharkan (menerangkan) bacaannya.
Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab
1 صِنْوَانٌ صِنْوَانٌ ن bertemu و
2 قِنْوَانٌ قِنْوَانٌ ن bertemu و
3 بُنْيَانٌ بُنْيَانٌ ن bertemu ى
4 دُنْيَا دُنْيَا ن bertemu ى
  • Idgham Bilaghunnah cara membaca nun mati atau tanwin dengan memasukkanya pada huruf lam dan ra’ tanpa mendengung.
    Karena itu, huruf idgham bilaghunnah terdapat dua macam, yaitu لر ( lam dan ra’ ). Jika ada nun mati atau tanwin bertemu salah satu dari kedua huruf itu, maka wajib dimasukkan padanya tanpa mendengung.
    Contoh :
No Tertulis Dibaca Sebab
1 مِنْ لَدُنْهُ مِلْ لَدُنْهُ ن bertemu ل
2 رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ رَحْمَتَلْ لِّلْعَالَمِيْنَ ـــًــ bertemu ل
3 مِنْ رَبِّهِمْ مِرْ رَبِّهِمْ ن bertemu ر
4 رَؤُفٌ رَحِيْمٌ رَؤُفُرْ رَحِيْمٌ ــٌـ bertemu د

3. Bacaan Iqlab
a. Pengertian Iqlab
Menurut Muhammad Mahmud, iqlab dalam arti bahasa adalah : تَحْوِيْلُ الشَّيْئِ عَنْ وَجْهِهِ : “mengubah bentuk sesuatu dari asalnya“. Dalam arti mengubah huruf nun mati atau tanwin pada huruf iqlab.

Sedangkan menurut arti istilah adalah:

اَلْاِقْلَابُ هُوَجَعْلُ حَرْفٍ مَكَانَ حَرْفٍ اَخَرَمَعَ مُرَاعَاةِ اْلغُنَّةِ
“Menjadikan huruf satu pada ketentuan huruf lain disertai mendengung

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf iqlab, maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca sebagaimana bacaan iqlab disertai mendengung.

b. Huruf iqlab
Huruf iqlab hanya satu, yaitu ba’ ( ب ). Maka ketika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba’, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca mim ( م ) karena bacaan iqlab.
Contoh :

No Tertulis Dibaca Sebab
1 اَنْبِئْهُمْ اَمْبِئْهُمْ ن bertemu ب
2 عَلِيْمٌ بِذَاتٍ عَلِيْمُمْ بِذَاتٍ ــٌـ bertemu ب

4. Bacaan Ikhfa
a. Pengertian Ikhfa’
Menurut Muhammad Mahmud, ikhfa dalam arti bahasa adalah: السَّتْرُ “menutupi atau menyembunyikan“.

Sedangkan dalam arti istilah adalah:

اَلْاِخْفَاءُهُوَعِبَارَةٌ عَنِ النُّطْقِ بِحَرْفٍ سَاكِنٍ عَارٍاَىْ خَالٍــ عَنْ التَّشْدِيْدِ عَلَى صِفَةٍ بَيْنَ الاِظْهَارِ وَالْاِدْغَامِ مَعَ بَقَاءِ الغُنَّةِ فِى اْلحَرْفِ
“Ikhfa’ adalah mengungkapkan huruf yang mati dan tersembunyi atau sunyi dari tasydid pada bacaan antara terang dan memasukkan dengan mendengungkan pada huruf pertama”.

Pengertian tersebut tampak jelas bahwa bacaan yang samar-samar antara izhar (terang) dengan idgham (memasukkan pada yang lain) disertai mendengung, atau ketika mengucapkan nun mati atau tanwin seakan-akan bertemu huruf “ng” seperti dalam bahasa Indonesia.

b. Huruf-huruf Ikhfa’
Huruf ikhfa’ sebanyak 15 macam, yang terkumpul pada awal kata berikut ini:

صِفْ ذَاثَنَاكَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْسَمَا # دُمْ طَيِّبًا زِدْ فِى تُقًى ضَعْ ظَالِمًا

Dari kelima belas huruf ikhfa’ itu terdapat 3 klasifikasi, yaitu:

  1.  Ikhfa’ A’la ( اِخْفَاءُ اَعْلٰى ), yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih lama dari ghunnahnya, adapun hurufnya ada tiga, yaitu: ت, د,ط    contoh: مِنْ دُوْنِ , مِنْ طَيِّبَاتِ
  2.  Ikhfa’ Adna ( اِخْفَاء اَدْنٰى ), yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih pendek dari ghunnah, adapun hurufnya ada dua : ق , ك contoh:مَنْ كَانَ , مِنْ قَبْلِ
  3.  Ikhfa’ Ausath ( اِخْفَاءْ اَوْسَطْ ), yaitu antara bacaan ikhfa’ dengan ghunnah sama-sama sedang, adapun hurufnya yaitu selain dari bagian ikhfa A’la dan ikhfa’ Adna. Contohnya: اَنْفُسَكُمْ , اَنْزَلْنَاهُ

Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab
1 اُنْصُرْنَ اُنْصُرْنَ ن bertemu ص
2 رِجَالٌ صَدَقُوْا رِجَالُنْ صَدَقُوْا ــٌـ bertemu ص
3 مُنْذِرٌ مُنْذِرُنْ ن bertemu ذ
4 صَوَابًا ذَالِكَ صَوَابَنْ ذَالِكَ ـــًــ bertemu ذ
5 مَنْثُوْرًا مَنْثُوْرَنْ ن bertemu ث
6 شِهَابٌ ثَاقِبٌ شِهَابُنْ ثَاقِبُنْ ــٌـ bertemu ث
7 اِنْ كُنْتُمْ اِنْ كُنْتُمْ ن bertemu ك
8 مُسْرِفٌ كَذَّابٌ مُسْرِفُنْ كَذَّابُنْ ــٌـ bertemu ك
9 مَنْ جَٓاءَ مَنْ جَٓاءَ ن bertemu ج
10 عَيْنٌ جَارِيَةٌ عَيْنُنْ جَارِيَتُنْ ــٌـ bertemu ج
11 يُنْشِئُ يُنْشِئُ ن bertemu ش
12 لِنَفْسٍ شَيْئًا لِنَفْسنْ شَيْئَنْ ـــٍــ bertemu ش
13 مِنْ قَبْلُ مِنْ قَبْلُ ن bertemu ق
14 سَلَامٌ قَوْلًا سَلَامُنْ قَوْلنْ ــٌـ bertemu ق
15 مِنْ سُهُوْلِهَا مِنْ سُهُوْلِهَا ن bertemu س
16 بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ بِقَلْبِنْ سَلِيْمِنْ ـــٍــ bertemu س
17 اَنْدَادًا اَنْدَادًنْ ن bertemu د
18 قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ قِنْوَانُنْ دَانِيَتُنْ ــٌـ bertemu د
19 اِنْطَلِقُوْا اِنْطَلِقُوْا ن bertemu ط
20 بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ بَلْدَتُنْ طَيِّبَتُنْ ــٌـ bertemu ط
21 اَنْزَلْنَا اَنْزَلْنَا ن bertemu ز
22 نَفْسًا زَكِيَةً نَفْسًنْ زَكِيَتَنْ ـــًــ bertemu ز
23 لِيُنْفِقْ لِيُنْفِقْ ن bertemu ف
24 خَالِدًا فِيْهَا خَالِدَنْ فِيْهَا ـــًــ bertemu ف
25 مِنْ تَحْتِهَا مِنْ تَحْتِهَا ن bertemu ت
26 جَنَّاتٍ تَجْرِىْ جَنَّاتِنْ تَجْرِىْ ـــٍــ bertemu ت
27 مَنْضُوْدٍ مَنْضُوْدِنْ ن bertemu ض
28 كُلًّا ضَرَبْنَا كُلًّا ضَرَبْنَا ـــًــ bertemu ض
29 يَنْظُرُوْنَ يَنْظُرُوْنَ ن bertemu ظ
30 قُرًى ظَاهِرَةً قُرَنْ ظَاهِرَةً ـــًــ bertemu ظ

Sampai disini penjelasan tentang hukum-hukum bacaan Nun mati dan tanwin.
Semoga kita dapat mempelajari dan memahami tentang arti izhar, idgham, ikhfa’, iqlab, beserta dengan huruf-hurufnya. Lalu kemudian dapat mempraktekkan dalam keseharian kita untuk membaca ayat suci al Qur’an, amin.

11 thoughts on “Hukum Nun Mati dan Tanwin (Penjelasan Rinci dan Lengkap)

  1. hery

    assalamu’alaikum wr wb
    terimakasih artikelnya, sangat berguna sekali untuk memberi pelajaran kepada anak dan keluarga saya. semoga amal ibadah saudara diberi balasan oleh Allah SWT amiin
    Wasalamu’alaikum wr wb

    Reply
  2. H.Atang Sunarya,M.Pd

    Semoga Allah membalas kebaikan penulis dengan pahala yang berlipat ganda atas artikelnya . yang sangat berguna bagi anak-anak didik saya. semoga ilmu penulis lebih tambah dan lebih bermanfaat. sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak. wassalam.

    Reply
  3. Supriyatna

    Assalamualaikum,
    Sangat bermanfaat
    Semoga Allah memberikan Pahala karena sudah memberikan ilmu….Aamiin
    Terimakasih

    Reply
  4. Lia melati

    Penjelasannya sangat bermanfaat semoga dipelajari lebih baik dan sungguh sungguh….amin dan diterima allah swt .

    Reply
  5. heri kustadi

    tolong penjelasannya mengenai idghom yang huruf YA
    misalnya fiddunya, seharusnya kan dibacanya FIDDUYYA

    Reply
    1. meeftha Post author

      Ada pengecualian: Karena nun mati tersebut bertemu ya dalam satu kalimat, dan ini dibaca izhar.
      Cara membacanya tetap dun_yaa.
      Contoh didalam al qur’an hanya terdapat 4 saja: دُنْيَا , بُنْيَانٌ , قِنْوَانٌ , صِنْوَانٌ

      Reply
  6. qiyah

    alhamdulillah.. terima kasih kak jadi tercerahkan soal idgham bigunnah..

    Reply
  7. ivena

    asalamualaikum,artikel ini sangat berguna,terimakasih ya ustad 🙂

    Reply
  8. Amr

    Assalamualaikum
    Afwan, ini sumbernya dari kitab Tuhfathul Athfal bukan?

    Reply
  9. sonhadji S

    Alhamdulillaahi
    Allah pertemukan kami dengan Link ini
    Terimaksih ustad yg mengajarkan pada kami
    semoga barokah

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *